Sukoharjo –solidaritasmuslim.com– Ujian dalam kehidupan sering kali membuat hamba Allah semakin teguh diatas fitrah keimanan. Ada yang diuji dengan hal yang menyenangkan berupa kesehatan, kekayaan, dan jabatan. Dengan nikmat tersebut, dia menjadikannya sebagai wasilah untuk ibadah dan selalu memohon petunjukNya. Disisi lain ada yang diberikan ujian dengan hal-hal yang tidak menyenangkan berupa sakit, kurangnya harta, dan sebagainya. Lantas dengan ujian tersebut dia tetap sabar, tawakkal dan berprasangka baik kepada RabbNya.
Innafa’ati Karima Imtikhani (17), putri dari seorang Aktivis Kemanusiaan di Sukoharjo, Witono (42) dan Imawati (42). Berawal dari Februari lalu, Arin panggilan akrabnya, merasakan pusing yang sangat hebat, jarak pandangnya mulai terganggu hanya radius 1 meter. Witono dan istri langung memeriksakan Arin ke dokter mata, dan setelah menjalani CT-Scan ada benjolan di otak kanannya.
Pengobatan lanjut ditempuh keluarga dengan terapi herbal. Selama 2 pekan menjalani terapi, kondisi Arin mulai membaik serta keluhan pusing dan penglihatan kembali sehat. Setelah masuk bulan ke 5, Arin mengalami panas tinggi dan hilang kesadaran. Arin kembali dilarikan ke RS dan di diagnosa tipus namun setelah diperiksa lebih lanjut hasilnya negatif.
Sabtu (25/7) kondisi Arin semakin memburuk demam tinggi yang tak kunjung turun dan Arin mulai tidak mengenali orang yang disekitarnya termasuk ayah dan ibunya. Witono segera melarikannya ke RS. Indriati Solobaru dengan mendaftar pasien umum. Setelah di-MRI ada abses (daging tumbuh) yang sudah menempel di syaraf otak sebelah kanan Arin, dan segera diambil tindakan operasi bedah tengkorak.
@copyright www.solidaritasmuslim.com